Kamis, 23 Juni 2011

Gangguan Emosi

Gangguan Emosi dan Perilaku banyak terjadi pada anak-anak. Menurut Pierangelo (1994), emotionally disturbed child memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
a. Academic underachievement
b. Inappropriate classroom behaviour
c. Confrontational behaviour
d. Impulsive behaviour
e. Mudah merasa frustrasi meskipun hanya mengerjakan tugas yang sederhana
f. Sulit untuk berubah (resistant to change)
Emotional disturbed dapat mengganggu performa anak saat belajar yang akan berdampak pada prestasi di kelasnya. Hal ini disebabkan oleh anak mengalami kelelahan saat berada dalam situasi yang memicu emosinya. Saat mengalami kejadian seperti itu, anak membutuhkan energi untuk menghadapi konflik tersebut, semakin besar konflik semakin besar pula energi yang diperlukan. Jika energi yang ia miliki telah habis, maka hal ini akan mengganggu belajar anak di kelas. Hal-hal yang dapat terkena dampak dari emotional disturbed ini adalah konsentrasi, ingatan, perhatian (Pierangelo, 1994). Jika hal ini terjadi secara terus menerus, maka anak akan menjadi underachiever.
Ormrod (2006) juga menjelaskan bahwa siswa dengan masalah emosi dan perilaku memiliki berbagai masalah di sekolah. Mereka sulit berkonsentrasi dalam belajar, prestasi akademik rendah, tidak bisa mempertahankan hubungan interpersonal dengan orang dewasa dan teman sebaya, memiliki depresi atau kecemasan yang berlebihan dan lama, suasana hati yang mudah berubah, perilaku agresif atau antisosial. Gejala dibagi atas dua, yaitu (Ormrod, 2006):
a. Perilaku yang mengarah ke luar diri. Perilaku ini mempunyai akibat secara langsung maupun tidak langsung kepada orang lain. Perilaku ini seperti: agresif, melawan, tidak patuh, berbohong, mencuri, kurangnya kontrol diri.
b. Perilaku yang mengarah ke dalam diri: Perilaku berdampak pada diri siswa sendiri. Dampak tersebut berupa: kecemasan, depresi, menarik diri dari interaksi sosial, masalah makan, kecenderungan bunuh diri.

Secara umum, berikut karakteristik dari anak yang mengalami masalah emosi dan perilaku (Eggen& Kauchak, 2010):
 Berperilaku secara impulsif dan memiki kesulitan berinteraksi dengan orang lain dengan cara yang dapat diterima.
 Berperilaku berlebihan dan gagal dalam mengikuti sekolah dan peraturan kelas.
 Menunjukkan konsep diri yang rendah.
 Memiliki prestasi akademik yang rendah dan sering bolos.
Gejala-gejala gangguan emosi, antara lain (Frampton & Gall, 1960) :
a) Gampang mengalami kondisi gelisah.
b) Melamun, kurang konsentrasi, gelisah.
c) Kecemasan, perasaan takut, perasaan malu.
d) Takut terhadap hal tertentu.
e) Mengalami gugup setiap saat.
f) Agresi, kasar
g) Gangguan bicara.
h) Kurang dalam hal nafsu makan.
i) Perilaku seperti balita, menangis setiap saat.
j) Berbohong, mencuri.
k) Gangguan pencernaan, kepala pusing, sakit bagian perut.
l) Melawan perintah.
m) Mengalami keletihan.
n) Obsesi.
o) Histeria

Masalah emosi dan perilaku disebabkan oleh faktor keluarga. Faktor tersebut seperti: penganiayaan anak, praktik pola asuh yang tidak konsisten, kekerasan, dan penggunaan alkohol/obat-obatan di keluarga. Namun, faktor biologis juga ikut berperan. Faktor tersebut seperti: gen, unsur kimia yang berlebihan di dalam tubuh, kerusakan otak, sakit parah (Ormrod, 2006). Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah emosi dan perilaku menurut Sanders (1999) adalah sebagai berikut : factor keluarga, seperti pola asuh minim, konflik dalam keluarga, perpecahan di dalam keluarga berpengaruh kuat terhadap perkembangan anak. Secara lebih khusus, yaitu kurangnya relasi positif dengan orangtua, perasaan tidak nyaman dalam berelasi dengan orangtua, kasar, kaku, penerapan disiplin yang tidak konsisten, psikopatologi orangtua memperkuat risiko mengembangkan masalah perilaku dan emosi, termasuk penggunaan obat-obatan yang berlebihan, perilaku antisosial, dan kriminalitas (Sanders, 1999).
Sedangkan menurut The Individuals with Disabilities Education Act (IDEA), emotianally disturbed child memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut :
a. Ketidakmampuan belajar yang tidak dapat dijelaskan oleh faktor intelektual,sensoris, dan kesehatan.
b. Ketidakmampuan membangun atau mempertahankan hubungan dengan teman dan guru
c. Perilaku atau perasaan yang tidak tepat didalam situasi yang normal
d. Secara keseluruhan memiliki sikap tidak bahagia atau depresi
e. Kecenderungan untuk memperoleh symptom fisik atau rasa takut yang berhubungan dengan permasalahan pribadi maupun sekolah.
Anak yang memiliki criteria Emotional disturbed biasanya mengalami permasalahan perilaku, sosio- emosional, dan akademis dalam berbagai keadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar